Selasa, 09 September 2008


Penangkapan koala di Pulau Kanguru.

19/10/2004 06:01 - Satwa
Australia Berupaya Mengurangi Populasi Koala

Liputan6.com, Pulau Kanguru: Populasi binatang koala di sebuah pulau di Australia, kini makin tak terkendali. Jumlah binatang khas Negeri Kanguru yang makin banyak itu telah mengancam keberadaan pohon manna gum yang menjadi sumber makanan hewan itu. Karenanya, baru-baru ini, Dinas Margasatwa Australia berupaya mengurangi jumlah populasi hewan itu.

Perburuan besar-besaran pada 1920 membuat koala harus dilindungi. Tapi yang terjadi sekarang sebaliknya. Populasi koala tak terkendali. Apalagi sejak dipisah dari pemangsanya. Sahdan, sejak saat itu, Pulau Kanguru di lepas pantai Australia selatan menjadi tempat perlindungan koala. Seekor koala betina melahirkan satu anak setiap tahun dan kini laju pertumbuhan hewan ini mencapai 80 persen.

Tony Berden bersama petugas lain dari Dinas Margasatwa setempat setiap pekan menangkapi koala. Menurut sebuah sensus yang diadakan beberapa tahun lalu, terdapat setidaknya 5.000 koala di pulau ini. Namun, kini jumlahnya telah membengkak menjadi sekitar 27 ribu ekor.

Pertambahan jumlah koala menjadikan pohon manna gum makin berkurang. Padahal pohon ini tidak ditemukan di tempat lain. Dengan makin menipisnya pohon manna gum tentu akan merusak ekosistem di pulau itu. Maklum, bukan hanya koala yang hidupnya bergantung pada pohon manna gum, tetapi juga burung dan serangga.

Berden dan kawan-kawan membawa koala-koala ke daratan setelah sebelumnya disterilisasi. Sejauh ini telah 4.000 ekor koala yang ditangkap. Namun penangkapan takkan pernah ada habisnya. Saat suatu daerah telah bebas dari binatang ini, tak berapa lama kemudian sang koala muncul lagi. Harapan untuk mengendalikan populasinya terus dilakukan agar pohon manna gum bisa terus berkembang.(DEN/Yoh)


Khasiat Bunga Lily

Posted On Februari 9, 2008

lily2.jpglily.jpg

Bunga Lili

Khasiatnya Mengatasi Batuk
Bunga lili dikenal dengan bentuk khasnya yang cantik. Bunga lili berbentuk corong dan biasanya berwarna putih, tp dengan adanya perkembangan teknologi maka sudah banyah dilakukan mutasi gen, sehingga bunga lily bias menampilkan warna yang lebih beragam. Karena keindahannya, bunga lili Lilium formosanum seringkali ditanam sebagai tanaman hias atau bunga potong.
Tumbuhan lili termasuk herba yang mempunya umbi lapis yang tingginya sekitar 0,5 sampai 1,3 meter. Lili adalah tumbuhan yang aslinya berasal dari Tiongkok atau Jepang. Biasanya tumbuhan ini hidup dengan baik di daerah pegunungan.
Tak banyak yang paham bahwa dibalik keindahannya, bunga lili memiliki khasiat obat. Menurut Prof Hembing Wijayakusuma dalam bukunya Ensiklopedia Tumbuhan Berkhasiat Obat I, sifat kimiawi dari bunga lili adalah dingin, manis, dan agak pahit. Efek farmakologis yang dikandung tumbuhan ini adalah sebagai obat batuk (antitusif) dan penenang (sedatif). Beberapa penyakit yang bisa diatasi bunga lili adalah batuk, bengkak dan bisul, amandel, radang saluran nafas, radang paru-paru, asma, sakit lambung, diare kronis, sakit perut setelah melahirkan, jerawat, dan lain-lain.

Jika mengalami batuk (tussis), 10 gram umbi bunga lili, 10 gram kulit jeruk mandarin kering, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, tambahkan 5 gram umbi anggrek tanah, diaduk, lalu diminum selagi hangat. Jika batuk karena influenza, 10 gram umbi bunga lili ditambah 5 gram daun menthol kering dan 7 lembar daun sirih, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 ss, disaring, lalu diminum selagi hangat.

Untuk mengatasi batuk rejan (pertussis), 15 gram umbi bunga lili dan gula merah secukupnya direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminung selagi hangat. Jika mengalami radang saluran nafas (bronkhitis), 10 gram umbi bunga lili, 5 gram kulit jeruk mandarin kering dan 15 gram daun cempaka putih, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.